Rabu, 04 Maret 2015

10 hal yang bisa meringankan hutang
(Bagian 1)
Tausiah Ustad Yusuf Mansur

Allahu Akbar, Allah itu Maha Besar, Dia jelas lebih Besar ketimbang "hutang kita" yang menggunung, Kenapa kita tidak melirik kepada KebesaranNya ini ?
Beban memang berat bila dibawa sendirian.
Maka berbagilah dengan Allah.

Cara-cara yang akan saya paparkan ini bisa juga anda pakai, sesuaikan saja dengan keadaan permasalahan yang sedang terjadi. Kepada Allah jua kita hadapkan permasalahan hidup dan kehidupan kita.
1. Pahami pesan permasalahan dan mohonkan ampun atas kesalahan dan keburukan kita.
Sikapi dulu, pahami dulu, kenapa sampai hutang muncul dan membesar. Bila ini ada kebiasaan dari sifat yang kepengen senang tanpa perjuangan (instan), minta ampun dulu. Hal ini sama saja dengan cara menghadapi permasalahan yang lain selain hutang. Yaitu dengan memohon ampun setelah melakukan pemuhasabahan (pengkoreksian diri). (Silahkan Pembaca membaca buku “Wisata Hati Ujian atau Azab; Ketika Permasalahan Terhidang”, untuk melengkapi pemuhasabahan).
Pahamilah, bahwa kesempitan hidup bisa muncul, sebabnya adalah kita jauh jauh dari Allah; Mungkin shalat kita belang belentong, kita tiada hormat sama orang tua, kita tiada sayang sama keluarga, kita tiada menghormati hak tetangga, kita mudah menzalimi orang, kita boros, kita bekawan sama teman-teman yang jauh dari Allah, dan hal-hal negatif lainnya yang menandakan kita sudah jauh dari Allah;
“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit…” (Thâha: 124).

Salah satu bentuk kesempitan hidup adalah adanya hutang yang tidak terbayar atau piutang yang tidak kunjung tertagih. Bentuk kesempitan yang lain adalah apapun bentuknya yang dirasakan sebagai kesusahan oleh manusia pada umumnya; seperti penyakit yang menahun, kemiskinan yang penuh dengan duka dan derita, kebangkrutan yang menghempaskan kita dari kehidupan normal, hilangnya pekerjaan, rumah tangga yang tidak sakinah, dan sebagainya.
Cara Gampang Bayar Hutang

Maka untuk mengubah keadaan menjadi baik, atau menjadi lebih baik dari sebelumnya, perlu kiranya kita melayangkan permintaan maaf dulu kepada Allah Azza wa Jalla.
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Allah akan menutup kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (at Tahrîm: 8).

Andai hutang adalah akibat kesalahan, maka dengan diawali permohonan ampun kepada Allah, insya Allah, berdasarkan ayat tersebut, kesalahan tersebut akan ditutup oleh Allah. Dan surga yang disebut di ayat tersebut bisa kita terjemahkan ke pengertian suasana yang penuh dengan kenikmatan. Bukankah kenikmatan adanya bila ketenangan kembali menghiasi hidup? Bukankah kenikmatan adanya bila hutang bisa terbayar? Bukankah kenikmatan adanya bila hidup kembali normal, dengan keluarga bisa ngumpul, tidak lari-larian terus? Surga adalah kenikmatan. Dan kita kejarlah surga dunia dengan memohon ampun kepada Allah.
Untuk tahap awal, dan sekaligus sebagai riyadhah (latihan), biasakanlah dulu mengucap kalimat istighfar (astaghfirullâh);
“Barangsiapa yang membiasakan diri beristighfar, Allah akan mencarikan jalan keluar bagi kesulitannya, menjadikan kelapangan bagi kesempitannya, dan memberikannya rizki dari hal-hal yang tidak pernah dia duga sebelumnya.” (al Hadits)


Menjaring Matahari

Aktifitasnya tak jauh beda dengan hari kemarin___ cuma hari ini agak hangat karna jarak awan tak rapat, bergema sibuk penduduk langit dan bumi bertasbih ... 
Bertasbih kepada-Nya tujuh langit dan bumi dan siapa yang ada di sana, dan tidak ada sesuatu pun yang tidak bertasbih memuji-Nya, namun kamu tidak paham tasbih mereka, sesungguhnya Dia Maha Lembut dan Maha Pengampun.” (QS.Al-Israa’(17:44).
pantasan kucing ku dari tadi terlihat khusu` duduk di atas serbet alas kaki konveksi.....hehe :) di seberang jendela mata memandang ___ mandor bermahkota helm kuning mengontrol babu pemikul batu___tidak ada alasan pengeboran emas membenci hujan... tapi etiskah sebatang pohon di sebelah posko kehilangan harapan akan datangnya hujan ___ harapannya dicuri oleh alat itu _ bah senjata ala dewa yang mampu menghancurkan awan.... bertasbih sepanjang akar masih kokoh -  sampai para babu berhenti bekerja ??? mandor bermahkota hlm kuning mulai angkat kaki dari wilyah itu karna kadar logam mulianya habis ???
~harapan ttp terjaga berama hembusan tasbih berkumandang dalam qolbu....