Minggu, 26 Juni 2016

MATITI BEACH




Hanya beberapa kilo dari pusat wisata pantai lakey surf.. pantai matiti dengan pesona tebing dan karang sepanjang bibir pantai, membuat pesona view tersendiri bagi peinikmat keindahan, benturan ombak nyaring mendebar ke ruas ruas karang, tak sedikit para peng-hunting sunset mengabadikan keindahannya di tempat ini, terletak di hadapan laut australia membuat wahana imagi tersendiri jika duduk sambil menikmati secangkir kopi atau teh hangat red.dibawa sendiri hehe __ luas biru di depan mata membuat betah dengan manja sepoian angin sejuk pantai lariti...  pemerintah setempat belum menata tempat destinasi ini, hanya akses jalan yang sudah di perbaiki , jalur ini menuju ke mata air panas, yang terdapat di tepi pantai ,, tapi aspal jalannya hanya sampi stengah  perjalanan. bagi backpacker dan traveller jika ingin kesana (mata air panas)  bisa berjalan kaki skitar 45 menit ataupun lebih tergantung kemampuan masing - masing, namun bagi yang menggunakan motor trial bisa langsung ke spot tujuan karna tak jarang banyak komunitas trial yang menjadikan tempat ini salah satu spot trial mereka dengan tujuan finis mata air panas ___ untuk keamanannya sendiri karna desinasi ini baru dengan akses aspal yang telah di perbaiki pastinya kenyamanan menuju kesini menarik banyak orang , meski pos penjagaan polisi terdapat di pusat wisata lakey surf dan adapun kampung nanga doro yang tak jauh dari destinasi ini , diharapakan selalu tetap berhati - hati, karna kejahatan bukan adanya niat namun kesempatan yang menggoda seperti katanya bang NAPI hehe ....













































Kamis, 02 Juni 2016

Situs Nangasia Saksi Kehidupan Dompu Lama

Situs Nangasia yang terdapat di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat ini memberikan bukti-bukti tentang sejarah masyarakan Dompu di masa lalu. Menggambarkan sejarah seperti cara masyarakat Dompu hidup dan bermukim. Namun penelitian yang pernah dilakukan oleh bBalai Arkeologi Denpasar pada tahun 2003, 2004, dan 2005 ini tidak diteruskan dan sampai penelitian terakhir, belum juga ditemukan sisa-sisa penguburan di Nangasia ini.
Situs pemukiman pantai Nangasia merupakan situs yang banyak mengandung tinggalan gerabah. Diduga merupakan situs kubur tempayan (urn burial). Karena banyak ahli mengatakan, keberadaan pemukiman pantai yang juga menghasilkan kubur tempayan di berbagai kawasan tersebut karena adanya pengaruh antara satu dan lainnya.

 Situs pemukiman pantai ini merupakan salah satu situs gerabah di Nusa Tenggara Barat. Diperkirakan termasuk dalam situs tertua yang diduga berasal dari masa neolitik. Ada kemungkinan datangnya pendukung tradisi gerabah Nangasia terjadi pada masa yang berbeda dengan nenek moyang tradisi megalitik yang bermukim di Doromanto maupun di So Langgodu.

 Serta nenek moyang tradisi gerabah di Nangasia adalah cara mereka bermukim dan mencari makan. Karena hidup dan sudut pandang kepercayaan, serta landasan budaya yang berbeda maka sangat sulit untuk mengakui bahwa mereka datang ke Dompu dalam waktu bersamaan.
Situs Nangasia merupakan satu-satunya situs di Kabupaten Dompu yang telah diresmikan sebagai Warisan Cagar Budaya (WCB) yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata I Gde Ardika.



(Winda Ayu Larasati/ Sumber: Mozaik Warisan Budaya Kabupaten Dompu)